Pages

Kamis, 30 November 2017

TUGAS E-LEARNING

  • Pengertian

    E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001]. E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone [LearnFrame.Com, 2001].

  • Fungsi E-learning
    Ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam
    kelas (Classroom instruction), yaitu sebagai suplemen yang sifatnya pilihan / optional,
    pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi) (Siahaan, 2002).
  1. Suplemen
    Dikatakan berfungsi sebagai supplemen (tambahan), apabila peserta didik
    mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi
    pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban /
    keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran
    elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang
    memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau
    wawasan.
  2.  Komplemen (Tambahan)
    Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelangkap) apabila materi
    pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melangkapi materi
    pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai
    Komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan utnuk
    menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik
    di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi
    pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada
    peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai / memahami materi
    pelajaran yang disampaikan guru secara tatap muka (fast leaners)
    diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik
    yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar
    semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi
    pelajaran yang disajikan guru didalam kelas. Dikatakan sebagai program
    remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan
    memahami materi pelajaran yang disajikan guru secara tatap muka di kelas
    (Slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi
    pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk
    mereka.
  3.  Pengganti (Substitusi)
    Beberapa perguruan tinggi di Negara-negara maju memberikan beberapa
    alternatif model kegiatan pembelajaran / perkuliahan kepada para
    mahasiswanya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel
    mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain
    sehari-hari mahasiswa.

  • Manfaat E-learning

  1. Fleksibel E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
  2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
  3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

  • Keunggulan e-learning
    Keuntungan menggunakan E-Learning adalah sebagai berikut :
  • Menghemat waktu proses belajar mengajar.
  •  Mengurangi biaya perjalanan.
  • Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan,
    buku-buku).
  •  Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
  • Melatih pembelajaran lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
  • Kekurangan E-learning
    Pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari
    berbagai kekurangan. Berbagai keritik (Bullen,2001 dan Beam,1997), antara lain :
  • Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu
    sendiri.
  •  Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek social dan
    sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis / komersial.
  • Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan daripada
    pendidikan.
  • Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
    konvensional, juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran menggunakan
    ICT.
  • Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung
    gagal.
  • tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
  •  kurangnya tenaga yang mengtahui dan memiliki keterampilan internet.
  • kurangnya penguasaan bahasa komputer.
  • 10 Aplikasi E-learning
  1. Moodle
Model adalah E-learning System yang bersifat Open Source yang sangat terkenal. Dibangun menggunakan PHP dan menggunakan MySQL atau PostgreSQL sebagai basis data. Sebuah Course Management yang sangat powerfull dengan berbagai fiturnya, seperti penjadwalan mata pelajaran, mengadakan kuis,dokumentasi dan lain-lainnya.





b)   Fedena
Fedena memiliki banyak fitur yang kamu butuhkan untuk menjalankan proses pembelajaran yang efektif di lingkungan sekolah atau institusimu.
Dengan akses login dan tampilan dashboar yang ciamik nan
user-friendly, semakin memudahkan dalam penggunaannya. Terbaginya akses login antara guru, staff non-pengajar, siswa, orang tua dan manajemen lembaga pendidikan yang menggunakannya, sehingga penggunaannya makin memudahkan dan efektif.


  
c)    SchoolTool
SchoolTool adalah sistem informasi pelajar yang berbasis web, tampilan yang keren dan tentu saja free. Biasa digunakan untuk mendukung proses belajar di satu institusi atau sekolah.
Beberapa fungsi SchoolTool yang bisa digunakan sebagai berikut:
  • Untuk pendaftaran dan demografi siswa
  • Penilaian dan pelaporan tiap-tiap kelas
  • Mengukur prestasi siswa baik keterampilan, kompetensi maupun hasil dari proses belajar di kelas.

    SchoolTool juga merupakan sebuah kerangka kerja untuk membangun aplikasi kostumisasi dan konfigurasi bagi suatu sekolah ataupun instansi yang memerlukannya. 

d)     DOKEOS 

DOKEOS edisi komunitas adalah E-Learning Solution bersifat Open Source.  DOKEOS ini adalah karya dari sebuah komunitas besar yang menyatukan ratusan pengembang di lebih dari 5 negara, juga melibatkan pengguna dan penerjemah. Dan aplikasi ini telah didistribusikan  di lebih dari 20 bahasa dan 60 negara di dunia.





e)      OpenEMIS
OpenEMIS merupakan sebuah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan yang tentunya Open Source. Di dalamnya terdapat  layanan pengumpulan, pengolahan data dan pengaturan infomasi pendidikan.






 Dibangun berbasis web dan mudah untuk dikustom menjadi kelebihan tersendiri dari OpenEMIS.

  1. Edmodo

Penerapan E-learning berbasis Edmodo Sebelumnya kita semua pasti tahu akan yang namanya Facebook. Facebook adalah situs jejaring sosial yang dibuat oleh Marck Zuckerberg yang sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan Presiden, artis, anak kecil, muda, orang tua pun menggunakan facebook. Kini hadir situs jejaring sosial bagi guru dan murid yang dapat membantu guru dan murid dalam pendidikan bernama Edmodo. Bicara sejarah mengenai Edmodo, Edmodo didirikan oleh Nicolas Borg dan Jeff O’Hara, dua orang yang bekerja di sekolah terpisah di daerah Chicago. Edmodo sendiri adalah media social network microblogging yang aman bagi siswa dan guru. Pada situs ini orangtua pun dapat bergabung serta berkomunikasi dengan guru dan orangtua siswa lain, selain tentu saja dengan putra atau putri mereka sendiri. Sekarang Edmodo sudah berkembang pesat dan sudah memiliki kurang lebih 7 juta akun yang terdiri dari guru dan murid. Edmodo adalah situs microblogging yang dapat digunakan di dalam kelas maupun rumah. Edmodo juga dapat membantu guru yang tidak bisa mengajar di kelas dengan memberikan materi pembelajaran secara online. Dalam Edmodo, Guru bisa memberikan tugas yang bisa ditentukan waktu pengumpulannya serta meng-upload materi belajar. Murid juga bisa berbagi pemikiran atau ide lewat posting-nya di Edmodo atau jika disamakan dengan facebook, bisa dikatakan Update Status. Lebih tepatnya lagi, edmodo adalah “Facebook Guru dan Murid” karena fitur yang ditawarkan hampir sama dengan facebook.
Fitur yang ditawarkan adalah :
1. Bisa meng-edit Profile Picture dan Nama.
2. Tampilan yang sama seperti facebook.
3. Assignment yang dapat diposting guru sebagai PR (pekerjaan rumah) / tugas.
4. Pengaturan jadwal event-event penting.
5. Satu anak bisa menjadi murid banyak guru.
6. Edmodo bisa diakses melalui handphone.


  1. Quipper School

  "Quipper School” merupakan layanan e-learning gratis yang kami ciptakan demi mempermudah tugas para guru, khususnya dalam hal penugasan kepada siswa. Adapun penugasan tersebut dapat berupa tugas sekolah maupun pekerjaan rumah (PR). “Quipper School” memiliki ribuan topik (terdiri atas materi pelajaran dan soal) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA (Biologi, Fisika, Kimia), dan IPS (Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi-Akuntansi), untuk kelas X, XI, dan XII. Kurikulum dalam “Quipper School” sudah sesuai dengan kurikulum di Indonesia dan semua materi sudah dalam bahasa Indonesia. Melalui “Quipper School”, bapak/ibu guru juga dapat memantau kegiatan belajar para siswa, karena layanan ini memberikan analisa data mengenai perkembangan / pencapaian siswa.

  1. Zenius.net

    PT Zenius Education didirikan oleh Sabda PS dan Medy Suharta pada 7 Juli 2007.[2] Zenius Education menyediakan layanan akses pendidikan dalam format video berbahasa Indonesia yang disajikan baik secara online melalui website (zenius.net), maupun secara offline dengan media CD dan DVD.[2][1] Beberapa media startup Indonesia menyebutkan bahwa, Zenius hadir sebagai bentuk revolusi pendidikan di Indonesia dengan mengedepankan cara berpikir kritis, logis, rasional, dan pengetahuan sains yang terintegrasi terhadap semua pelajar Indonesia.
     





  1. KhanAcademy

    Khan Academy adalah organisasi pendidikan non-profit yang didirikan pada 2006 oleh Salman Khan, lulusan MIT dan Harvard Business School. Dengan misi "menyediakan pendidikan berkualitas tinggi untuk semua orang di mana saja", situs webnya menyediakan koleksi online gratis dari sekitar 3200 kuliah mikro via tutorial video yang tersimpan di YouTube yang mengajarkan matematika, sejarah, keuangan, fisika, biologi, kimia, astronomi, kosmologi, ilmu komputer, kesehatan, kimia organik, ekonomi, sejarah seni, dan pendidikan kewarganegaraan Amerika.


  2. Udacity

    Udacity adalah organisasi pendidikan nirlaba yang didirikan oleh Sebastian Thrun, David Stavens, dan Mike Sokolsky yang menawarkan kursus online terbuka besar (MOOCs). Menurut Thrun, asal nama Udacity berasal dari keinginan perusahaan untuk "berani untukmu, muridnya". Meskipun pada awalnya berfokus untuk menawarkan kursus bergaya universitas, namun sekarang berfokus lebih pada kursus kejuruan bagi para profesional.
     

  • Istilah-istilah pada E-learning

     a) Learning Management System (LMS)

LMS adalah perangkat lunak (software) yang didesain untuk mengelola seluruh kegiatan pembelajaran secara online/digital. Fasilitas umum yang ada pada LMS seperti fasilitas pendaftaran, login, pendaftaran kelas/training (enrollment), akses konten digital, forum diskusi, chating, tugas dan quiz.

Istilah lain yang memiliki kemiripan: LCMS (Learning & Content Management System).

     b) Elearning Content
Elearning content atau konten elearning adalah seperangkat bahan ajar / modul digital yang merupakan sumber utama kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam program elearning.
Istilah lain yang memiliki kemiripan : Multimedia Content, Interactive content, elearning module, CBT, WBT.
      c) SCORM
SCORM merupakan singkatan dari Sharable Content Object Reference Model adalah sebuah standar konten elearning yang didesain mengikuti aturan-aturan tertentu yang sudah disepakati sehingga dapat diupload, diakses dan dibagikan di berbagai sistem LMS yang mendukungnya. Salah satu kelebihan konten yang berbasis LMS lainnya adalah dimungkinkannya melakukan tracking terhadap aktivitas belajar tiap pengguna (waktu akses, skor, status, dan sebagainya).

      d) Synchronous learning
Secara harfiah berarti pembelajaran secara langsung. Synchronous learning Adalah model pembelajaran elearning yang menggunakan perangkat live streaming seperti video streaming, online chatting, dan sebagainya yang memungkinkan tutor/trainer dapat berkomunikasi langsung dengan para pengguna/trainee seperti layaknya pembelajaran di kelas, hanya dilakukan secara online.
Istilah lain yang memiliki kemiripan: webinar (web seminar), video streaming, instructor led training.

      e) Asynchronous learning
Merupakan kebalikan istilah dari synchronous learning yaitu model pembelajaran elearning yang menggunakan perangkat Learning Management System (LMS) yang memungkinkan pengguna/trainee mengakses bahan ajar/modul/konten secara mandiri tanpa harus bertatap muka/berkomunikasi langsung dengan trainer/tutor-nya. Asynchronous learning dapat berupa konten, forum diskusi, penugasan, quiz, dan sebagainya.
Istilah lain yang memiliki kemiripan: self-paced learning.
     f) Blended learning
Merupakan model pembelajaran elearning yang menggabungkan kegiatan belajar online melalui learning management system (LMS) dengan kegiatan belajar tatap muka/konvensional/classroom. Melalui model blended learning ini dimungkinkan terjadinya modifikasi kegiatan pembelajaran yang menonjolkan keunggulan online maupun tatap muka.
Istilah lain yang memiliki kemiripan: flipped classroom.
      g)  Computer Based Training (CBT)
Merupakan istilah yang lahir sebelum era jaringan komputer dan internet dapat diakses dengan mudah. CBT adalah metode pembelajaran yang dibantu oleh perangkat computer (dapat berupa CD, USB Flashdisk, atau melalui jaringan komputer. Pengguna/trainee dapat belajar menggunakan CBT dan tidak memerlukan bantuan seorang tutor/trainer.

h) Instructional Design
Instructional design atau desain instruksional adalah kegiatan perancangan kegiatan
pembelajaran elearning, meliputi: identifikasi kebutuhan, pemilihan metode pembelajaran
yang tepat, menyediakan bahan ajar yang tepat, menyusun instrument evaluasi pembelajaran, dan sebagainya
i) Self paced learning
Selfpaced learning adalah metode pembelajaran elearning yang memungkinkan pengguna/trainee dapat belajar secara mandiri melalui konten dan LMS yang sudah disiapkan. Self paced learning tidak memerlukan kehadiran trainer/tutor karena seluruh kegiatan pembelajaran (dari mulai pembukaan, akses modul, evaluasi) berada dalam satu paket.
Istilah lain yang memiliki kemiripan: CBT, WBT, elearning
j) Mobile learning 
Mobile learning adalah metode pembelajaran elearning menggunakan keunggulan teknologi mobile dan dapat diakses perangkat mobile (Handphone, tablet, dll)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar